skip to main |
skip to sidebar
10.28.00
Utsman
Di dunia ini tak ada yang sempurna. Itu sudah pasti. Nobody is
perfect, kata peribahasa. Tetapi ada sebagian orang yang merasa
kelemahan yang dimilikinya merupakan bawaan yang tak bisa diatasi.
Lahir dari keluarga miskin merasa tak mungkin bisa kaya raya. Padahal
banyak orang yang sudah bisa membuktikan sebaliknya: Lahir miskin lalu
dengan bekerja keras akhirnya bisa jadi orang kaya.
Ada juga yang memiliki kekurangan fisik. Karena ada cacat lalu merasa hidupnya tak beruntung, merasa jadi manusia
terpinggirkan, tak mungkin sukses, merasa tak berdaya, merasa hidupnya
hanya menunggu belas kasihan orang. Padahal kita tahu, banyak contoh
orang-orang difabel yang sukses luar biasa di kehidupannya.
Mumpung
dalam suasana pergelaran Piala Eropa, saya ambil contoh seorang pemain
sepakbola yang luar biasa, yaitu Lionel Messi. Meski ia tak main di kejuaraan ini karena orang Argentina, apa yang dialaminya
cukup inspiratif. Messi sewaktu kecil mengalami proses pertumbuhan yang
tidak normal. Badannya kekurangan hormon yang menghambat pertumbuhan
tulangnya sehingga Messi bertubuh kecil dibanding anak-anak seusianya. Gara-gara penyakit itu ia ditolak
klub sepakbola kenamaan Argentina.
Dokternya juga meminta Messi untuk tidak latihan sepakbola. Namun
alih-alih berhenti bermain bola Messi malah terus berlatih dengan
sembunyi-sembunyi. Bakatnya yang luar biasa akhirnya diketahui
pemandu talenta dari klub sepakbola Spanyol, Barcelona. Klub ini lalu
mengontraknya dan membiayai pengobatan Messi agar bisa tumbuh normal.
Kita sekarang tahu siapa Messi. Di Barcelona ia menjelma menjadi pemain hebat. Bahkan saat ini ia adalah pemain sepakbola terbaik di dunia.
Messi menunjukkan bahwa kekurangannya bukan penghambat baginya.
Masih banyak contoh lain baik dari dunia olahraga, bisnis, atau
bidang-bidang lainnya. Mereka tak mengeluhkan kekurangannya. Mereka
justru mengoptimalkan kelebihannya untuk meraih kesuksesan hidup. Dan
dengan bekerja keras akhirnya mereka sukses luar biasa. Misalnya Stephen
Hawking yang tubuhnya lumpuh dan hidupnya hanya di atas kursi roda. Dengan kondisi seperti itu ternyata ia bisa berhasil menjadi ilmuwan fisika kenamaan dunia saat ini.
Kerabat Imelda...Memang di dunia
ini tak ada yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaan itu bukan sumber
kegagalan. Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak memiliki
talenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak pernah
menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan sukses.
Karena itu, mari sadari bahwa kekurangan kita bukan hambatan untuk
sukses. Kita pasti memiliki kelebihan. Yang harus kita lakukan adalah
menemukan kelebihan kita, mengoptimalkannya, bekerja keras, tak mudah
menyerah, dan mengembangkan sikap positif lainnya. Sukses pasti milik
kita!
SUMBER:Andrie Wongso - www.andriewongso.com