23 Oktober 2012

Hambarnya Harga Garam Lokal Yang Terus Terpuruk

 
KOMPAS/P. RADITYA MAHENDRA YASAPetani memanen garam di Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (8/8/2012). Dalam satu bulan ini harga garam produksi petani setempat turun drastis dari Rp 13.000 per zak kapsitas 45 kilogram menjadi Rp 6.000 per kilogram.


SEMARANG, KOMPAS.com — Petani garam di Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Rabu (8/8/2012), mengeluhkan anjloknya harga garam yang telah terjadi selama satu bulan ini. Harga garam yang sebelumnya dirasakan membaik tiba-tiba melorot drastis dari Rp 13.000 per zak isi 45 kilogram menjadi Rp 6.000.
Awal musim kemarau tahun ini menjadi sangat berat bagi petani garam dibandingkan dengan tahun 2011 saat harga relatif stabil, yaitu Rp 13.000 per zak. Petani di kawasan tersebut tidak sepenuhnya mengerti mengapa harga garam terus turun, sedangkan harga kebutuhan pokok lain naik.
"Ini sangat menyusahkan karena untuk makan sehari-hari saja sangat sulit dari garam," kata Khamidun yang ditemui sedang menyerok kristal-kristal putih di bawah sengatan matahari yang membakar kulit, Rabu (8/8/2012).
Bapak dua anak ini masih harus berbagi dengan pemilik lahan yang disewanya. Sebagian petani garam juga mengkhawatirkan sisa garam impor yang masih beredar di pasar akan menekan harga garam lokal.

Editor :
Marcus Suprihadi


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/08/08/14283120/Hambarnya.Harga.Garam.Lokal

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites